TUGAS 04
SISTEM BERKAS
MAKALAH
ORGANISASI BERKAS
INDEXED SEQUENTIAL
Disusun Oleh :
Nama : LILIK
NUGROHO
Nim : 121051118
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2015
1. Pengertian Organisasi Berkas Indeks Sequential
Organisasi
berkas indeks sequential adalah berkas/file yang disusun sedemikian rupa
sehingga dapat diakses secara sequential (berurutan) maupun secara direct
(langsung) atau kombinasi keduanya. Atau bisa diartikan bahwa berkas index
sequential ini merupakan kombinasi dari berkas sequential dan berkas relatif.
Organisasi
berkas ini mirip dengan Organisasi Berkas Sequential dimana setiap rekaman
disusun secara beruntun di dalam file, hanya saja ada tambahan indeks yang
digunakan untuk mencatat posisi atau alamat dari suatu kunci rekaman di dalam
file.
2. Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Organisasi Berkas Index Sequential
a. Jenis Akes Berkas Index Sequential :
1) Akses
Sequential (suatu cara pengaksesan record yang didahului pengaksesan record-record
didepannya). Contoh Magnetic Tape.
2) Akses
Direct (suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh
record yang ada). Contoh: Magnetic Disk.
b. Jenis Proses Berkas Index Sequential :
1) Batch
(proses mengolah data dengan menghimpunnya terlebih dahulu kemudian mengatur
dan mengelompokkannya ke dalam kelompok-kelompok yang disebut batch atau bisa
diartikan suatu proses yang dilakukan secara group dan kelompok). Contoh File
ada kalau didukung file lain, file nilai, ada dosen, mahasiswa, dan lain-lain.
2) Interactive
(mengolah data dengan saling berhubungan atau berkaitan secara langsung yang
dilakukan secara satu persatu yaitu record demi record). Contoh pencarian IPK
mahasiswa yang lebih dari 3.
c.
Struktur
Berkas Index Sequential:
1) Index
=binary search tree
2) Data
=sequential
Index-nya
digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record
tertentu. Sedangkan data-nya digunakan untuk mendukung akses squential terhadap
seluruh kumpulan-kumpulan record.
3. Keuntungan dan Kerugian Dalam Organisasi Berkas Index Sequential :
a. Kegunaan Sekaligus Keunggulan Index Sequential File
· Bentuk
file yang paling banyak dipakai.
· Dipakai
bila file ingin selalu dalam kondisi up to date.
· Sebuah
record dapat di insert (dimasukkan/ditambah) atau di retrieve
(dibetulkan/dikembalikan semula) secara langsung melalui indexnya.
· Sangat
sesuai untuk proses secara on-line
· Bisa
juga diakses secara sequential
· Mempunyai
semua keunggulan dari sequential file
b. Kelemahan Index Sequential File
· Search/pencarian
hanya bisa melalui sebuah key saja, yaitu key yang mengurutkan file
Performance.
· Diperlukan
perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master file ini,
harus semuanya diproses terlebih dahulu.
· Data
yang tersimpan harus sudah urut (sorted).
· Posisi
data yang tersimpan sangat sulit untuk up-to-date, sebab master file hanya bisa
berubah saat proses selesai dilakukan.
· Tidak
bisa dilakukan secara langsung.
4. Tahapan Dalam Organisasi Berkas Secara Sequential
Ada
beberapa tahapan dalam organisasi berkas secara sequential, yaitu :
1. Pengumpulan
Data
Proses dimana data yang ada
dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang membedakannya. Pada
tahap pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara bertahap dan
terorganisir dengan baik.
2. Pemasukkan
Data ( Input Data )
Pada tahap ini, data-data yang
telah dibedakan dan dikumpulkan tersebut akan secara permanent dimasukkan ( di
input ) kedalam suatu device penyimpanan. Device ( media ) penyimpanan ini
dapat berupa memori atau device penyimpanan lainnya.
3. Pengeditan
Data
Tahap selanjutnya yang harus
dilakukan dalam proses secara sequential adalah pengeditan data. Setelah data
yang ada dikumpulkan dan proses input data juga telah dilakukan maka proses
selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data yang telah di input akan
diubah ( edit ).
4. Penyortiran
Data Yang Telah Di Edit
Tahap terakhir dalam tahap
sequential ini adalah penyortiran. Setelah user melakukan pengeditan pada
data-data yang ada, maka selanjutnya data yang telah di edit tersebut kan di
sortir.
5. STRUKTUR POHON
Sebuah
pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu
elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan
bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki, dengan root
sebagai puncaknya.
Contoh
umum dimana struktur pohon sering ditemukan adalah pada penyusunan silsilah
keluarga, hirarki suatu organisasi, daftar isi suatu buku dan lain sebagainya.
Akar pohon (root) adalah Handoko.
Secara
rekursif suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut:
· Sebuah
simpul tunggal adalah sebuah pohon.
· Bila
terdapat simpul n, dan beberapa sub-pohon T1,T2,...,Tk, yang
tidak saling berhubungan, yang masing-masing akarnya adalah
n1,n2,..., nk, dari simpul/sub pohon ini dapat dibuat sebuah pohon baru dengan
n sebagai akar dari simpul-simpul n1,n2,...,nk.
6. POHON BINER
Pohon
Biner adalah Binary Tree atau Pohon Biner adalah sebuah tree
yang setiap nodenya maksimal hanya memiliki dua anak. Salah satu tipe pohon yang paling banyak dipelajari adalahpohon biner. Pohon Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua buah cabang/anak.
Contoh:
Pada
contoh gambar tersebut, indeksnya disusun berdasarkan binary search tree.
Indeksnya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah
record tertentu, sedangkan berkas data sekeunsial digunakan untuk mendukung
akses sekuensial terhadap seluruh kumpulan record-record.
7. IMPLEMENTASI ORGANISASI BERKAS INDEX SEQUENTIAL
Ada
2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas
indeks sequential , yaitu:
1. Blok
Indeks dan Data (Dinamik)
2. Prime
dan Overflow Data Area (Statik)
Kedua
pendekatan tersebut mengunakan sebuah bagian indeks dan sebuah bagian data,
dimana masing-masing menempati berkas yang terpisah.
Alasannya
:
Karena Kedua
pendekatan tersebut menggunakan bagian indeks dan bagian data, dimana
masing-masing menempati file yang terpisah. Karena diimplementasikan pada
organisasi internal yang berbeda. Masing-masing file tersebut harus menempati
pada alat penyimpan yang bersifat Direct Access Storage Device (DASD).
Keterangan:
a.
Blok
Indeks dan Data (Dinamik)
Pada
pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok. Berkas
indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai struktur
sekuensial dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Untuk
cara pertama, kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data yang
bersifat logik, bukan fisik. Jadi, data dan index diorganisasikan ke dalam
blok-blok. Blok-blok index diorganisasi secara sequential (consecutive) dan
bertingkat-tingkat (misal setiap blok hanya berisi 4 record index yang berisi
key field dan pointer).
Setiap
tingkat akan menuju ke blok data (misal setiap blok hanya berisi 4
record data) di tingkat selanjutnya dan seterusnya menuju ke blok data yg
akan mendapatkan record yg dicari secara direct.
Bila
dilakukan penyisipan data dan blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh
(tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok
dengan membentuk blok baru. Tentu, mungkin saja perubahan ini akan berdampak
pada isi blok index-nya.
Bila
dilakukan penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh
(tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi track
dengan membentuk track baru.Tentu, track baru itu di luar prime data file-nya,
yaitu di overflow data area-nya
.Contohnya
;
Pada gambar tersebut ada N
blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry pada indeks mempunyai bentuk
(nilai key terendah, pointer), dimana pointer menunjuk pada blok yang lain,
dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok
indeks menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang
menunjuk ke blok data.
Jika
sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita ingin mengakses
dengan nilai key BAT, indeks dengan tingkat tertinggi (dalam hal ini blok
indeks 3-1) yang pertama yang akan dicari pada contoh ini, pointer dari
AARDVARK menunjuk blok indeks 2-1. Pointer yang ditunjuk pada kotak tersebut
adalah pointer yang berisikan AARDVARK, yang akan menunjuk ke blok indeks 1-1.
Pointer berikutnya yang akan ditunjuk adalah pointer yang berisi BABOON, yang
selanjutnya akan menunjuk blok data 2. Blok data ini akan mencari untuk record
dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana pada blok ini record tersebut ditemukan.
b.
Prime
dan Overflow Data Area (Statik)
Pendekatan
lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah berdasarkan
struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada karakteristik
hardware (fisik) dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik
dari nilai key.
Indeksnya
ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder index dan tingkat track index.
Berkas datanya secara umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area
dan overflow area.
Setiap
cylinder dari alat penyimpanan mempunyai 4 track. Pada berkas binatang ada 6
cylinder yang dialokasikan pada prime data area. Track pertama (nomor 0) dari
setiap cylinder berisi sebuah indeks pada record key dalam cylinder tersebut.
Dalam
sebuah track data, tracknya disimpan secara urut berdasarkan nilai key. Tingkat
pertama dari indeks dalam berkas indeks dinamakan master indeks.
Tingkat kedua dari indeks dinamakan cylinder indeks.
Entry
pada master indeks: nilai key tertinggi, pointer. Entry pada
cylinder indeks: nilai key tertinggi, nomor cylinder.
Contoh
Pengaksesan:
Misal
: mengakses dengan nilai key BAT
Ø Pertama :
Cari pada master indeks,
Ø Kedua :
Karena BAT ada di depan LYNX, maka pointer dari LYNX akan menunjuk
ke cylinder index,
Ø Ketiga :
Karena BAT ada di depan ELEPHANT, maka pointer dari ELEPHANT akan menunjuk ke
track 0 dari cylinder 1,
Ø Keempat :
Karena BAT ada di belakang BABOON dan di depan COW, maka pointer dari BABOON
akan menunjuk ke track 2,
Ø Kelima :
Cari secara sequential sampai BAT ditemukan.
Hal
ini bisa disimpulkan: Permintaan untuk mengakses data secara
sequential akan dilakukan dengan mengakses cylinder dan
track dari berkas data prime secara urut.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar