Senin, 06 April 2015

Tugas 04 Sistem Berkas

TUGAS 04
SISTEM BERKAS
MAKALAH
ORGANISASI BERKAS
INDEXED SEQUENTIAL


Disusun Oleh :
Nama     :              LILIK NUGROHO
Nim        :               121051118

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2015

1.      Pengertian Organisasi Berkas Indeks Sequential
Organisasi berkas indeks sequential adalah berkas/file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential (berurutan) maupun secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya. Atau bisa diartikan bahwa berkas index sequential ini merupakan kombinasi dari berkas sequential dan berkas relatif.
Organisasi berkas ini mirip dengan Organisasi Berkas Sequential dimana setiap rekaman disusun secara beruntun di dalam file, hanya saja ada tambahan indeks yang digunakan untuk mencatat posisi atau alamat dari suatu kunci rekaman di dalam file.

2.      Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Organisasi Berkas Index Sequential

a.      Jenis Akes Berkas Index Sequential :
1)      Akses Sequential (suatu cara pengaksesan record yang didahului pengaksesan record-record didepannya). Contoh Magnetic Tape.
2)      Akses Direct (suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record yang ada). Contoh: Magnetic Disk.

b.      Jenis Proses Berkas Index Sequential :
1)      Batch (proses mengolah data dengan menghimpunnya terlebih dahulu kemudian mengatur dan mengelompokkannya ke dalam kelompok-kelompok yang disebut batch atau bisa diartikan suatu proses yang dilakukan secara group dan kelompok). Contoh File ada kalau didukung file lain, file nilai, ada dosen, mahasiswa, dan lain-lain.
2)      Interactive (mengolah data dengan saling berhubungan atau berkaitan secara langsung yang dilakukan secara satu persatu yaitu record demi record). Contoh pencarian IPK mahasiswa yang lebih dari 3.

c.       Struktur Berkas Index Sequential:
1)      Index =binary search tree
2)      Data =sequential
Index-nya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu. Sedangkan data-nya digunakan untuk mendukung akses squential terhadap seluruh kumpulan-kumpulan record.

3.      Keuntungan dan Kerugian Dalam Organisasi Berkas Index Sequential :

a.      Kegunaan Sekaligus Keunggulan Index Sequential File
·      Bentuk file yang paling banyak dipakai.
·      Dipakai bila file ingin selalu dalam kondisi up to date.
·      Sebuah record dapat di insert (dimasukkan/ditambah) atau di retrieve (dibetulkan/dikembalikan semula) secara langsung melalui indexnya.
·      Sangat sesuai untuk proses secara on-line
·      Bisa juga diakses secara sequential
·      Mempunyai semua keunggulan dari sequential file
b.      Kelemahan Index Sequential File

·         Search/pencarian hanya bisa melalui sebuah key saja, yaitu key yang mengurutkan file Performance.
·         Diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master file ini, harus semuanya diproses terlebih dahulu.
·         Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted).
·         Posisi data yang tersimpan sangat sulit untuk up-to-date, sebab master file hanya bisa berubah saat proses selesai dilakukan.
·         Tidak bisa dilakukan secara langsung.

4.      Tahapan Dalam Organisasi Berkas Secara Sequential
Ada beberapa tahapan dalam organisasi berkas secara sequential, yaitu : 
1.      Pengumpulan Data
Proses dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang membedakannya. Pada tahap pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara bertahap dan terorganisir dengan baik.
2.      Pemasukkan Data ( Input Data )
Pada tahap ini, data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan tersebut akan secara permanent dimasukkan ( di input ) kedalam suatu device penyimpanan. Device ( media ) penyimpanan ini dapat berupa memori atau device penyimpanan lainnya.
3.      Pengeditan Data
Tahap selanjutnya yang harus dilakukan dalam proses secara sequential adalah pengeditan data. Setelah data yang ada dikumpulkan dan proses input data juga telah dilakukan maka proses selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data yang telah di input akan diubah ( edit ).
4.      Penyortiran Data Yang Telah Di Edit
Tahap terakhir dalam tahap sequential ini adalah penyortiran. Setelah user melakukan pengeditan pada data-data yang ada, maka selanjutnya data yang telah di edit tersebut kan di sortir.

5.      STRUKTUR POHON
Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki, dengan root sebagai puncaknya.
Contoh umum dimana struktur pohon sering ditemukan adalah pada penyusunan silsilah keluarga, hirarki suatu organisasi, daftar isi suatu buku dan lain sebagainya.


Akar pohon (root) adalah Handoko.
Secara rekursif suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut:
·         Sebuah simpul tunggal adalah sebuah pohon.
·         Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub-pohon T1,T2,...,Tk, yang tidak     saling berhubungan,  yang  masing-masing  akarnya adalah n1,n2,..., nk, dari simpul/sub pohon ini dapat dibuat sebuah pohon baru dengan n sebagai akar dari simpul-simpul n1,n2,...,nk.

6.      POHON BINER
Pohon Biner adalah Binary Tree atau Pohon Biner adalah sebuah tree yang setiap nodenya maksimal hanya memiliki dua anak. Salah satu tipe pohon yang paling banyak dipelajari adalahpohon biner. Pohon  Biner  adalah  pohon  yang  setiap simpulnya  memiliki  paling banyak dua buah cabang/anak.
Contoh:


Pada contoh gambar tersebut, indeksnya disusun berdasarkan binary search tree. Indeksnya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu, sedangkan berkas data sekeunsial digunakan untuk mendukung akses sekuensial terhadap seluruh kumpulan record-record.



7.      IMPLEMENTASI ORGANISASI BERKAS INDEX SEQUENTIAL
Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas indeks sequential , yaitu:
1.      Blok Indeks dan Data (Dinamik)
2.      Prime dan Overflow Data Area (Statik)
Kedua pendekatan tersebut mengunakan sebuah bagian indeks dan sebuah bagian data, dimana masing-masing menempati berkas yang terpisah.
Alasannya :
 Karena Kedua pendekatan tersebut menggunakan bagian indeks dan bagian data, dimana masing-masing menempati file yang terpisah. Karena diimplementasikan pada organisasi internal yang berbeda. Masing-masing file tersebut harus menempati pada alat penyimpan yang bersifat Direct Access Storage Device (DASD).


Keterangan:
a.      Blok Indeks dan Data (Dinamik)
Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok. Berkas indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai struktur sekuensial dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Untuk cara pertama, kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data yang bersifat logik, bukan fisik. Jadi, data dan index diorganisasikan ke dalam blok-blok. Blok-blok index diorganisasi secara sequential (consecutive) dan bertingkat-tingkat (misal setiap blok hanya berisi 4 record index yang berisi key field dan pointer).
Setiap tingkat akan menuju ke blok data (misal setiap blok hanya berisi 4 record data) di tingkat selanjutnya dan seterusnya menuju ke blok data yg akan mendapatkan record yg dicari secara direct.
Bila dilakukan penyisipan data dan blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok dengan membentuk blok baru. Tentu, mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi blok index-nya.
Bila dilakukan penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi track dengan membentuk track baru.Tentu, track baru itu di luar prime data file-nya, yaitu di overflow data area-nya
.Contohnya ;

 Pada gambar tersebut ada N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry pada indeks mempunyai bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer menunjuk pada blok yang lain, dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok indeks menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang menunjuk ke blok data.
Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita ingin mengakses dengan nilai key BAT, indeks dengan tingkat tertinggi (dalam hal ini blok indeks 3-1) yang pertama yang akan dicari pada contoh ini, pointer dari AARDVARK menunjuk blok indeks 2-1. Pointer yang ditunjuk pada kotak tersebut adalah pointer yang berisikan AARDVARK, yang akan menunjuk ke blok indeks 1-1. Pointer berikutnya yang akan ditunjuk adalah pointer yang berisi BABOON, yang selanjutnya akan menunjuk blok data 2. Blok data ini akan mencari untuk record dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana pada blok ini record tersebut ditemukan.



b.      Prime dan Overflow Data Area (Statik)
Pendekatan lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada karakteristik hardware (fisik) dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik dari nilai key.
Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder index dan tingkat track index. Berkas datanya secara umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area dan overflow area.
Contohnya :

Setiap cylinder dari alat penyimpanan mempunyai 4 track. Pada berkas binatang ada 6 cylinder yang dialokasikan pada prime data area. Track pertama (nomor 0) dari setiap cylinder berisi sebuah indeks pada record key dalam cylinder tersebut.
Dalam sebuah track data, tracknya disimpan secara urut berdasarkan nilai key. Tingkat pertama dari indeks dalam berkas indeks dinamakan master indeks. Tingkat kedua dari indeks dinamakan cylinder indeks.
Entry pada master indeks: nilai key tertinggi, pointer. Entry pada cylinder indeks: nilai key tertinggi, nomor cylinder.
Contoh Pengaksesan:
Misal : mengakses dengan nilai key BAT
Ø  Pertama : Cari pada master indeks,
Ø  Kedua : Karena BAT ada di depan LYNX, maka pointer dari LYNX akan menunjuk ke cylinder index,
Ø  Ketiga : Karena BAT ada di depan ELEPHANT, maka pointer dari ELEPHANT akan menunjuk ke track 0 dari cylinder 1,
Ø  Keempat : Karena BAT ada di belakang BABOON dan di depan COW, maka pointer dari BABOON akan menunjuk ke track 2,
Ø Kelima : Cari secara sequential sampai BAT ditemukan.

Hal ini bisa disimpulkan: Permintaan untuk mengakses data secara sequential akan dilakukan dengan mengakses cylinder dan track dari berkas data prime secara urut.






DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar